This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 20 Oktober 2011

ADMINISTRASI PERTANAHAN


Administrasi Pertanahan
Rangkuman BMP-UT 2011

Dirangkum oleh : DHIAN SURYA UTAMA

uNTUK : Kelompok Belajar Satpol PP Kab. Tegal
Yang minat silahkan langsung donload di sini

ADMINISTRASI PERPAJAKAN


Administrasi Perpajakan
Rangkuman BMP - UT


 Dirangkum oleh :
INDRA KURNIAWAN
Untuk :
Kelompok Belajar Satpol PP Kabupaten Tegal

Yang berminat silahkan.........................DONLOAD DI SINI!

Sabtu, 30 Juli 2011

MARHABAN YA RAMADHAN

Bulan Ramadhan telah datang. Bulan yang oleh Allah subhanahu wata'ala dihimpun di dalamnya rahmah (kasih sayang), maghfirah (ampunan), dan itqun minan naar (terselamatkan dari api neraka). Bulan Ramadhan juga disebut dengan "shahrul Qur'an", bulan diturunkannya al-Qur'an yang merupakan lentera hidayah ketuhanan yang sangat dibutuhkan umat manusia dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana jalan yang benar dan mana jalan yang sesat.
Melalui puasa Ramadhan, Allah SWT menguji hamba-Nya untuk mengendalikan nafsu dan perutnya, serta memberikan kesempatan kepada kalbu untuk menembus wahana kesucian dan dan kejernihan rabbani. Puasa Ramadhan merupakan pokok pembinaan iman Islami, untuk menyempurnakan amal ibadah, untuk mendapatkan maghfirah (ampunan) dan ridlwan (keridlaaan) dari Allah Yang Maha Agung.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah SWT mengistemewakan bulan Ramadhan di atas bulan-bulan lainnya dengan menurunkan Al-Qur'an di dalamnya. Bahkan dalam riwayat-riwayat mashur juga dikatakan bahwa kitab-kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi terdahulu juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Kitab nabi Ibrahim (suhuf) diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, kitab Zabur diturunkan kepada nabi Dawud pada malam kedua belas bulan Ramadhan, kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa pada malam keenam bulan Ramadhan dan kitab Injil kepada nabi Isa diturunkan pada malam ketiga belas bulan Ramadhan. Kitab-kitab tersebut merupakan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang benar dan penyelamat dari jalan yang sesat. Maka bulan Ramadhan dalam sejarahnya merupakan bulan dimulainya gerakan membasmi kemusyrikan di muka bumi, menghancurkan kekufuran, menepis kedengkian,  melawan kebatilan dan kemungkaran, hawa nafsu serta kesombongan.
Ramadhan pada masa ini merupakan media utama pembinaan iman seorang mukmin, melalui ibadah puasa yang mempunyai dimensi pelatihan fisik (jasadiyah) dan metafisik (ruhiyah) yang diharapkan akan mengantarkannya menjadi seorang muslim yang sempurna. Firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah: 183-185, kutiba alaikumush shiyam (telah difardhukan puasa atasmu), dan faman syahida min kumusy syahra fal yashum (maka barangsiapa di antara kamu menyaksikan hilal bulan Ramadhan, maka berpuasalah), merupakan dalil pokok bagi kewajiban berpuasa.
Puasa Ramadhan juga merupakan pengendalian diri dari hegemoni nafsu syahwat dan pemisahan diri dari kebiasaan buruk dan maksiat, sehingga memudahkan bagi seorang hamba untuk menerima pancaran cahaya ilahiyah. Fakhruddin al-Razi menjelaskan dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib, bahwa cahaya ketuhanan tak pernah redup dan sirna, namun nafsu syahwat kemanusiaan sering menghalanginya untuk tetap menyinari sanubari manusia, puasa merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan penghalang tersebut. Oleh karena itu pintu-pintu mukashafah (keterbukaan) ruhani tidak ada yang mampu membukanya kecuali dengan puasa.
Imam Al-Ghazali menerangkan bahwa puasa adalah seperempat iman, berdasar hadis Nabi: Ash shaumu nisfush shabri, dan hadis Nabi saw: Ash Shabru Nisful Iman. Puasa itu seperdua sabar, dan sabar itu seperdua iman. Dan puasa itu juga ibadah yang mempuyai posisi istimewa di mata Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsi: "Tiap-tiap kebajikan dibalas dengan sepuluh kalilipat, hingga 700 kali lipat, kecuali puasa, ia untuk-Ku, Aku sendiri yang akan membalasnya".
Imam Ghozali juga menjelaskan bahwa puasa mempunyai tiga tingkatan. Pertama puasa kalangan umum, yaitu menjaga perut dan alat kelamin dari memenuhi shawatnya sesuai aturan yang ditentukan. Kedua adalah puasa kalangan khusus, yaitu selain puasa umum tadi dengan disertai menjaga pendengaran, penglihatan, mulut, tangan dan kaki serta seluruh anggota tubuh lainnya dari perbuatan maksiat. Ketiga, yang paling tinggi, adalah puasa kalangan khususnya khusus, yaitu puasa dengan menjaga hati dan pemikiran dari noda-noda hati yang hina dan dari hembusan pemikiran duniawi yang sesat serta memfokuskan keduanya hanya kepada Allah. Inilah puncak kontemplasi hamba dengan Allah SWT.
Marilah kita bersiap-siap memasuki bulan Ramadhan ini dengan kesiapan diri yang prima, dengan perasaan yang tulus ikhlas untuk menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Marilah kita mantapkan hati dan jiwa kita dalam memperoleh kemuliaan puasa Ramadhan, sehingga mengantarkan kita pada satu format kehidupan yang lebih baik. Bulan Ramadhan kita jadikan momentum pembersihan diri dari dosa dan angkara murka dan penyadaran hati nurani kemanusiaan kita. Puasa jangan hanya kita laksanakan dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum, namun yang paling substansial adalah menjadikannya upaya pengekangan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang merugikan manusia dan kemanusiaan itu sendiri.
Puasa Ramadhan merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas dimensi keagamaannya. Pertama, dimensi teologis dan spiritualitas yang tercermin dalam komunikasi antara manusia dan Tuhannya, sehingga memungkinkan dalam diri semakin berkembang sifat-sifat ketuhanan yang sebenarnya sudah kita miliki, yakni sifat-sifat positif untuk berbuat kebajikan dan tertanam kepekaan hati nurani dlam bertingkah laku.
Kedua, dimensi sosial. Yaitu tumbuhnya kesadaran sosial dalam batin kita untuk peduli bukan saja pada hal yang hanya berkaitan dengan aspek transendental dan ritual keagamaan, tetapi juga peduli dengan aspek-aspek sosial kemanusiaan. Kepedulian sosial bisa direfleksikan dengan keprihatinan terhadap kondisi sosial yang terdapat dalam realitas empiris. Kualitas kesadaran batin dapat diukur dengan tingkat kepedulian terhadap realitas sosial tersebut, seperti ketaatan kepada pemimpin, hormat dan berbakti kepada orang tua, menyantuni anak yatim dan orang-orang miskin, membela orang yang tertindas hak dan martabatnya, keberanian melakukan kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketiga, dimenisi mental. Dengan berpuasa akan terwujud dalam diri kita mental tegar dan tahan banting, sehingga mampu untuk mengahadapi berbagai tantangan, cobaan, godaan, dan ujian dalam kehidupan ini. Kita senantiasa mampun untuk optimistis dalam berikhtiar dan berusaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik dengan tetap mengacu pada nilai-nilai etika dan moral agama. Puasa juga akan melatih mentalitas kita untuk sportif dan jujur dalam menerima amanat dan mengemban tugas, menjauhi sikap pengecut dan khianat dan tidak mudah mengumbar emosi amarah dan permusuhan.
Keempat, dimensi etika. Dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan benar dan berkualitas, maka akan tercermin dalam diri kita nilai-nilai etika dan moral agama yang sangat positif untuk diaktualisasikan dalam pola kehidupan kita sehari-hari, seperti: (1) kemampuan menghadirkan alternatif-alternatif terbaik, dalam pola berpikir, bersikap, dan bertingkah laku; (2) kemampuan dalam mengendalikan diri terhadap keinginan-keinginan negatif, subjektivitas, maupun emosional destruktif. Dan kemampuan mengarahkan diri sendiri kepada kebenaran, sifat obyektif dan konstruktif; (3) kemampuan untuk menahan diri dari jebakan materialistik dan hedonistik; (4) kemampuan moralitas dalam melakukan tugas dan kewajiban melalui pertimbangan rasionalitas dan hati nurani.
Puasa Ramadhan dan serangkaian ibadah lain yang menyertainya selama sebulan penuh, merupakan "kawah condrodimuko" bagi seorang Muslim. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk mendidik, melatih, menggembleng kepribadian seorang muslim untuk menjadi lebih baik dan pada gilirannya untuk menjadi seorang muslim yang sejati. Rasulullah bersabda: 'Rugilah seorang hamba yang menemukan bulan Ramadhan dan ia tidak mendapatkan ampunan-Nya". Wallahu a'lam.
Jangan Lupa Selalu sediakan produk-produk orang tua untuk menemani buka puasamu, satu cup Teh Gelas untuk membatalkan puasamu...............ingat berbukalah dengan sesuatu yang manis dan Teh Gelas itu manis...........

Selasa, 26 Juli 2011

WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO (Suka Karena Biasa)





 Sejak zaman nenek saya hingga saya yang namanya pasta gigi di keluarga kami selalu yang digunakan adalah merek itu-itu saja (Mr. "P"). Padahal secara kualitas banyak produk yang sejenis dengan menawarkan harga yang lebih ekonomis. Perkenalan saya dengan pasta gigi formula terjadi secara tidak sengaja, dilandasi faktor yang benar-benar ekonomis. Di saat kantong sedang cekak, saya diharuskan membeli pasta gigi beserta sikat giginya.. Di toko saya dihadapkan pada berbagai macam produk, tentunya dari rumah tujuan saya memberi si "Mr. P" itu. Saya ambil pasta gigi & sikat giginya, sebelum ke kasir saya melihat produk lainnya dengan nelihat kandungan mineral di dalam dan tentu juga harganya. Setelah beberapa waktu samapilah saya pada produk Formula, yang saat itu sedang menawarkan promo pasta gigi berbonus sikat gigi, saya ambil saya perhatikan kemasannya, kandungan mineralnya dan harganya, ternyata dengan kualitas & kuantitas sama Formula menawarkan harga yang jauh lebih murah, secara ekonomi jelas produk Formula jauh lebih menhuntungkan. Kualitas sama dengan harga jauh lebih murah, kenapa tidak ? Akhirnya saya urungkan niat membeli "Mr. P" dan saya ganti dengan pasta gigi Formula, tentunya ini sebagai langkah coba-coba. Setelah pasta gigi Formula saya pakai ternyata rasa & aroma saya rasakan lebih nyaman untuk dipakai. Berikutnya pada saat telah hasil saya kembali membeli pasta gigi Formula, tentunya masih dengan bonus sikat gigi Formula, dan itu terus berlangsung hinggga kini. Dokter Gigi menyaankan untuk mengganti sikat gigi sekali tiap bulan, tetapi saya tidak, ketika pasta gigi habis makan saya ganti sikat gigi. Lebih fresh dan lebih sehat...................

KISAH PERBURUAN DURIAN ESELON II (DUA)

Terprovokasi berita di Harian Suara Merdeka yang berisi informasi mengenai adanya durian asal Banjarnegara yang disebut beberapa ahli durian sebagai Durian Eselon II, katanya kelasnya di atas Monthong & Petruk, ditambah kegemaran Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal yang suka berwisata kuliner, maka sebagai salah satu sarana untuk penyegaran anggota satpol diadakan acara anjangsana ke Banjarnegara dengan tujuan utama berburu durian eselon II.
Singkatnya saya beserta rombongan pada hari Jum,at, 22 Juli 2011 meluncur ke Banjarnegara. Perjalanan memakan waktu hampir 4 jam, kami tiba di lokasi sekitar pukul 14.00, saat itu kondisi kami sangat capek & lapar (karena belum sempat makan siang), kondisi semakin parah ketika kami tahu bahwa jarak antara tempat parkir bis dengan lokasi durian eselon II lumayan jauh ditambah kondisi jalan yang menanjak. Tetapi demi durian eselon II kami tetap melanjutkan perjalanan, haus, lapar & peluh yang bercucuran bercampur menjadi satu. Setelah bersusah payah akhirnya kami sampai di tempat tujuan (kami datang satu per satu karena banyak anggota rombingan yang tercecer, termasuk Kasatpol beserta Ibu).
Walaupun telah dipersilahkan masuk kami tidak mau masuk duluan ke dalam rumah si penjual, sebelum seluruh rombongan datang. Setelah lengkap kami masuk ke dalam rumah, karena haus saya dan beberapa teman tidak lagi fokus pada si durian, tetapi lebih tertarik untuk mengamati minuman yang di sajikan, kemasan dalam gelas berwarna merah & ungu. Kami belum tahu produk dari mana minuman itu. Karena sangat haus, begitu duduk kami langsung berebut mengambil minuman yang disajikan. Begitu dapat tanpa melihat merek, langsung saya tancep dengan sedotan dan langsung meminumnya, rasanya mak-nyus, segera, adem & nikmat. Dalam sekejap habis tiga gelas.
Setelah kondisi menjadi normal, saya baru tegerak untuk mengamati produk yang saya minum tadi, sekilas seperti produk yang telah ada dipasarn, tetapi ternyata ini Fruzz.........................................................

Terus terang saya baru tahu kalau Orang tua mempunyai produk seperti ini. Perkenalan pertama yang hingga kini membuat saya ketagihan..............I Love Fruzz................